Makna Hijrah Sesungguhnya di Jalan Allah

Makna Hijrah Sesungguhnya di Jalan Allah

Hijrah menurut Imam Ar-Raghib Al-Asfahani merupakan proses keluar dari negeri kafir menuru negeri iman, sebagaimana para salaf terdahulu yang berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Adapun hijrah di jalan Allah menurut Sayid Muhammad Rasyid Ridha harus dengan yang sebanar-benarnya. Maksudnya orang yang berhijrah dari negerinya itu bertujuan untuk mendapatkan ridha Allah semata dengan menegakkan agamaNya, dimana itu merupakan kewajiban baginya sesuatu yang dicintai Allah Azza wa Jalla. Selain itu, juga untuk menolong saudara-saudaranya yang beriman dari permusuhan orang-orang kafir.

Hijrah di jalan Allah merupakan kunci rezeki bagi ummat manusia di dunia dan di akhirat. Hal ini tersurat dalam Q.S. An-Nisa: 4 

وَمَنْ يُهَاجِرْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يَجِدْ فِي الْأَرْضِ مُرَاغَمًا كَثِيرًا وَسَعَةً

“Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rizki yang banyak” [Q.S. An-Nisaa: 100]

Dalam penggalan ayat di atas, Allah telah menjanjikan dua hal kepada manusia yang berhijrah di jalan Allah. Pertama (مُرَاغَمًا ), Kedua (سَعَةً).

Yang dimaksud dengan مُرَاغَمًا adalah barangsiapa berhijrah di jalan Allah ke negeri lain, niscaya akan mendapat di negerinya yang baru itu kabaikan dan kenikmatan yang menjadi sebab kehinaan dan kekecewaan para musuhnya yang berada di negeri asalnya. Sebab orang yang memisahkan diri dan pergi ke negeri asing, sehingga mendapatkan ketentraman di sana, lalu berita itu sampai kepada negeri asalnya, niscya penduduk asli negeri itu akan malu atas buruknya mu’amalah (perlakuan) yang mereka berikan, sehinga dengan demikian mereka merasa hina. Sedangkan yang dimaksud, سَعَةً (keluasan), yaitu keluasan rizki. Inilah yang dikatakan oleh Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu dalam menafsirkan ayat ini.

Dan sungguh janji Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Menentukan adalah suatu janji yang haq serta tidak pernah luput. Dan siapakah yang lebih menetapi janjinya daripada Allah ? Sungguh dunia dari dahulu dan sampai sekarang masih menyaksikan kebenaran janji ini. Dan saya kira, orang yang mengetahui sedikit tentang sejarah Islam pun sudah tahu akan peristiwa hijrahnya para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Madinah. Ketika para sahabat meninggalkan rumah-rumah, harta benda dan kekayaan mereka untuk hijrah di jalan Allah Ta’ala, Allah serta merta mengganti semuanya, Allah memberikan kepada mereka kunci-kunci negeri Syam, Persia dan Yaman. Allah berikan kepada mereka kekuasaan atas istana-istana negeri Syam yang merah, juga istana Mada’in yang putih. Kepada mereka juga dibukakan pintu-pintu Shan’a, serta ditundukkan untuk mereka berbagai simpanan kekayaan Kaisar dan Kisra.

Imam Ar-Razi menjelaskan kesimpulan tafsir ayat yang mulia ini berkata : “Walhasil, seakan-akan dikatakan, ‘Wahai manusia ! Jika kamu membenci hiijrah dan tanah airmu hanya karena takut mendapatkan kesusahan dan ujian dalam perjalananmu, maka sekali-kali jangan takut ! Karena sesungguhnya Allah Ta’ala akan memberimu berbagai nikmat yang agung dan pahala yang besar dalam hijrahmu. Hal yang kemudian menyebabkan kehinaan musuh-musuhmu dan menjadi sebab bagi kelapangan hidupmu”.

Post a Comment

Previous Post Next Post